Calon menteri sehari itu diseleksi lewat ajang kompetisi video blog www.becauseiamagirl-indonesia.org yang digelar Plan International Indonesia, bekerja sama dengan Kompas TV dan Jurnas.com.
Para finalis itu akan berkompetisi memperebutkan dua posisi untuk menjadi Menaker dan Menteri PPPA. Sisanya, 20 anak akan dibagi masing-masing sebagai pejabat di dua kementerian tersebut.
Mereka dipilih dari sekitar 600 kandidat, yang diseleksi hingga mencapai 40 finalis. Ke-40 finalis itu kemudian diseleksi lagi hingga menyisakan 15 finalis kategori umum, dan 7 peserta dari jalur khusus.
Sebanyak 22 anak terpilih dari 11 provinsi di Indonesia sudah siap dengan visi dan misi mereka, jika kelak menjadi menteri sehari.
Duta Besar (Dubes) Indonesia untuk Thailand, Ahmad Rusdi, tak dapat menyembunyikan kegembiraannya ketika rombongan menteri cilik berkunjung ke Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Bangkok, Thailand.
Proses pendidikan, pengajaran, serta penyadaran terhadap anak kini tidak lagi hanya menjadi tugas orang tua. Anak pun ternyata mampu menjadi seorang penasihat bagi teman-teman sebayanya
Selain bertemu Duta Besar (dubes) Indonesia, Ahmad Rusdi. Enam Menteri cilik sambangi sekolah Indonesia Bangkok (SIB) yang terletak di jantung kota Negeri Gajah Putih
Nabila kini aktif sebagai motivator, konselor muda, pendongeng, duta baca dan internet nasional. Bahkan peranan sebagai atlet panahan dan model pun digelutinya.
Meskipun teknologi kian berkembang, namun kehangatan dan kedekatan yang diperoleh melalui percakapan langsung atau tatap muka tidak tergantikan.
Selain soal kinerja yang buruk dalam perlindungan anak, faktor ekonomi global yang tengah sulit ditengarai juga menjadi alasan mengapa Plan Indonesia yang berdiri sejak tahun 1969 ini akan dikerdilkan jadi LSM lokal.